Kehormatan Makassar di Jazz Fort Rotterdam
Makassar kini menjadi kota kedua Daniel Sahuleka penyanyi Belanda yang berdarah Ambon. Sebuah gelar sebagai warga kehormatan Makassar yang diberikan pada ajang Jazz Fort Rotterdam di Makassar, Kamis, 21 Juli malam tadi menjadi cikal bakal mengalirnya darah kota Daeng kepada penyanyi tenar ini.
Pemberian gelar warga kehormatan Makassar ditandai penyematan lipa sabbe (sarung khas Sulsel) oleh Kadis Pariwisata Makassar, Rusmayani Madjid dan passapu (songkok atau peci khas Sulsel) oleh wali kota Makassar. Melengkapi gelar warga kehormatan, wali kota memberinya Paddengen (nama khas Sulsel), Daeng Gassing kepada Pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 6 Desember 1950 yang terkenal lewat lagunya; You Make My World So Colorful dan “Don’t Sleep Away The Night” ini.
Daniel usai konser menyatakan rasa senangnya berada di Makassar. Ia pun berjanji akan tampil lebih lama jika kelak berkesempatan lagi tampil di Makassar.
written by Amiruddin Aliah @Kompasiana on 22 July 2011
Daniel Sahuleka Hipnotis Penggemar di Makassar
Makassar (ANTARA News) – Musisi jazz Internasional, Daniel Sahuleka, dalam penampilannya di Fort Rotterdam Makassar, berhasil menghipnotis penggemarnya melalui lantunan musik jazz romantis.
Dalam pertunjukannya, Kamis malam, pada acara festival jazz dengan tema 3rd Annual Jazz@Fort Rotterdam (JFR), penonton sangat antusias menyaksikan suguhan dan keindahan suara Daniel yang tercipta dari tembang-tembang romantis ketika menyanyikan lagu Colourful Night With Daniel Sahuleka in Buitenzorg di panggung.
“Saya sudah beberapa tahun ini tidak membuat album lagi. Membuat album itu susah dan lama. Saya lebih mencintai tur keliling, karena saya mau senang saja.” ucap Daniel usai bernyanyi dihadapan penonton.
Dalam konsernya ia sedikit mengeluh karena hawa panas bersirkulasi di sekeliling Benteng Rotterdam membuat badannya berkeringat.
“Maaf kalau-kalau dalam bermain gitar ada yang salah. Di sini udaranya panas sekali. Jari Tangan saya berkeringat. Dan gagang gitar juga licin. Jadi kalau ada yang salah saya minta maaf ya,” katanya lagi usai bernyanyi.
Pria Kelahiran Semarang, 6 Desember 1950 ini menghibur penonton dengan lagu andalan You Make My World So Colourful, and everybody sing along that song very nice, kembali mendapat Aplaus dari penikmat musik jazz itu.
“Membuat lagu menjadi komponis itu susah. Kadang membuat otak bekerja keras. Ini tidak sama seperti membuat kursi,” beber dia.
Dalam konser tersebut, Daniel Sahuleka, melantunkan 10 lagu, dan sebagai tembang penutup lagu ambon manise sebagai pilihan menutup festival jazz tersebut.
“Saya akan datang lagi ke Makassar untuk menghibur kalian semua yang ada disini,” harap pria berdarah Ambon, Maluku itu.
Hadir pada festival jazz Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, Kepala Dinas Pariwisata Makassar, Rusmayani Madjid, CEO One Note Entertainment, Hendra Sinadia, serta musisi Jazz Nasional seperti M. Nizar atau dikenal dengan Zarro yang merupakan vokalis dan gitaris berdarah Pinrang.(*)
Original News (ANT-282/F003) Editor: Ruslan Burhani AntaraNews in 21 Juli 2011
Daniel Sahuleka Jadi Warga Kehormatan Makassar
MAKASSAR- Penyanyi berdarah Ambon-Sunda, Daniel Sahuleka, dinobatkan sebagai warga kehormatan Kota Makassar Sulawesi Selatan. Penobatan itu dalam rangkaian Jazz @Fort Rotterdam yang dihelat di Fort Roterdam Makassar, Kamis malam (21/7/2011).
Pemakaian lipa’ sabbe (sarung sutra dengan corak khas Bugis Makassar) dan pemasangan songkok (topi) adat Makassar menandai penobatan Daniel. Wali kota Makassar, Iham Arief Siradjuddin dan Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Rusmayani Madjid, memasangkan Lipa’ Sabbe dan Songkok secara bergantian.
“Nama paddaengan-na (gelar) Daeng Gassing. Saya berharap Daniel dapat menjadi mediator guna mendorong Makassar dengan kota-kota di Belanda menjadi sister city nantinya. Dia adalah simbol pemusik sukses berdarah Indonesia di negeri Belanda. Lewat musik harmoni persaudaraan dapat tercipta, ” ujar Ilham, yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel ini.
Menerima penghargaan itu, Daniel mengaku sangat senang. Dia berjanji akan menjalankan misi persaudaraan tersebut setibanya di negeri tempatnya tinggal. “Saya mengucapkan terima kasih pada Pemkot Makassar. Saya senang datang di kota ini,” tutur Daniel dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia yang beercampur.
Daniel tampil sebagai pemusik utama dalam helatan ketiga Jazz @Fort Rotteram ini. Menggunakan peralatannya sendiri, Daniel membawakan setidaknya sembilan lagu secara live di hadapan ribuan penikmat jazz yang hadir di taman Benteng peninggalan Kolonial Belanda zaman VOC tersebut.
(uky)
Written by Andi Aisyah Okezone in 22 Juli 2011